SMP 17 Agustus 1945 (Smptag) Surabaya mengadakan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) di halaman sekolah, (28-29/02/20) yang diikuti oleh siswa kelas 8. Kegiatan tahunan tersebut bertujuan agar siswa dapat belajar mandiri serta memaknai arti kebersamaan. Kepramukaan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dikemas dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan. Tujuan akhirnya yaitu pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti yang baik. Dra. Wiwik Wahyuningtias, M.M., kepala sekolah SMPTAG Surabaya mengatakan bahwa, kegiatan pramuka dilaksanakan untuk membentuk karakter serta meningkatkan kemandirian siswa. ‘’Dari kagiatan kepramukaan ini kami dapat melihat bagaimana siswa-siswi membentuk karakter serta bergotongroyong antar satu dengan lainnya. Mereka akan belajar untuk lebih mandiri, karena selama 2 hari mereka harus melakukan segala aktivitas tanpa orang tua, seperti membangun tenda, melakukan penjelajahan, memasak dan lain sebagainya,’’ papar Wiwik. Selain itu Wiwik juga menambahkan bahwa penentuan waktu Jumat dan Sabtu untuk kegiatan tersebut dipilih karena hari Minggu dapat dimanfaatkan untuk beristirahat. ‘’Kami pilih Jumat dan Sabtu, karena jika perkemahan Sabtu dan Minggu (Persami), waktu istirahat siswa akan terbatas. Hal ini untuk mengantisipasi supaya tidak ada yang kelelahan dan tidak masuk sekolah, karena hari Senin siswa harus mengikuti kegiatan belajar seperti biasa, ‘’imbuh Wiwik. Di sisi lain, akhir-akhir ini masyarakat telah dihebohkan dengan pemberitaan terkait kegiatan pramuka yang menelan banyak korban jiwa. Siswa-siswi salah satu sekolah di Jawa Tengah dinyatakan hanyut ketika melakukan susur sungai. Hal tersebut meninggalkan luka yang mendalam, baik bagi keluarga, sekolah, bahkan masyarakat di seluruh Indonesia. Terakit hal itu, Wiwik mengatakan turut berdukacita atas kejadian yang menimpa siswa-siswi di Jawa Tengah tersebut. Namun Ia menekankan bahwa kegiatan pramuka harus tetap dilaksanakan. ‘’Kami turut berdukacita atas kejadian tersebut. Namun meski demikian kami tidak serta merta meniadakan kegiatan kepramukaan, karena di balik kegiatan itu ada banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh siswa. Semoga dapat dibenahi sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali,’’ tutup Wiwik. seperti disadur dari : https://warta17agustus.com/web/beritadetail/tingkatkan-kemandirian-siswa-smptag-surabaya-adakan-perkemahan-jumat-sabtu.html
PERTAMA KALI IKUT LOMBA VLOG, SISWA SMPTAG SURABAYA JUARAI EDU FAIR 2020
Siswa SMPTAG Surabaya raih juara 1 Kategori Vlog dalam Lomba Edu Fair 2020. Lomba diadakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Wilayah Surabaya Selatan selama 2 hari, (08-09/01) di Maspion Square Surabaya. Ketiga siswa tersebut adalah Muhammad Deva Aryaputra (9A) sebagai reporter, Novan Rizki Saputra (9B) sebagai kameramen dan Reza Maulana Yanuar (9D) sebagai editor. Novan mengatakan dalam perlombaan Edu Fair tersebut, ada sekitar 20 peserta yang mengikuti kategori vlog dari SMA dan SMP wilayah Surabaya – Sidoarjo. Dengan kebanyakan peserta dari tingkat SMA. ‘’Tidak menyangka akhirnya dapat juara 1, karena kalau melihat peserta lain banyak yang lebih jago apalagi ini baru pertamakalinya kita ikut perlombaan,’’ ujarnya saat di temui reporter warta 17, (14/01). Ia juga mengatakan, untuk persiapan yang dilakukan hanya 3 hari sebelum perlombaan dan langsung menentukan konsep yang akan diusung. Sementara dari panitia membebaskan peserta mengenai konsepnya, asalkan masih dalam lingkup kegiatan Edu Fair tersebut. Jadi, peserta bebas mengajak siapapun yang ada dalam acara itu untuk collabs. Selain itu, Deva sebagai reporter dalam tim mengungkapkan ada beberapa kendala yang dialami selama proses pembuatan, sampai akhirnya selesai dan dapat juara 1. Yaitu dari segi editing adalah proses pemindahan dari beberapa take video menjadi satu video beserta pemilihan transisi yang bagus untuk dipakai. Sedangkan dari kameramen sebagian besar sudah lancar. ‘’Kalau kendala reporter mungkin kurang begitu percaya diri saat wawancara, tetapi alhamdulillah itu bisa diatasi setelah terbiasa,’’ kata siswa kelas 9A itu. Tidak hanya itu, Reza Maulana, salah satu anggota lainnya mengatakan, pengikutan perlombaan ini memang keinginan sendiri, tetapi dari pihak sekolah sangat support dalam memberikan dukungan. ‘’Walaupun kami mengikuti perlombaan ini dengan kemauan sendiri, tetapi ada niatan untuk membawa dan mengharumkan nama SMPTAG Surabaya sebagai juara di ajang Edu Fair tahun ini,’’ imbuhnya. Sementara itu, Ida Nursanti, S.Pd, staff kesiswaan SMPTAG Surabaya mengatakan, bahwa pihak sekolah sangat senang karena pertamakalinya siswa SMPTAG ikut lomba vlog dan mendapatkan juara 1. Pihak sekolah akan terus mensupport supaya siswanya lebih semangat lagi. ‘’Harapan kedepannya semoga mendapat juara saat mengikuti lomba – lomba selanjutnya, serta akan mendapatkan arahan untuk bisa lebih baik lagi,’’ tutup Ida. seperti disadur dari : https://warta17agustus.com/web/beritadetail/pertamakali-ikut-lomba-vlog-siswa-smptag-surabaya-juarai-edu-fair-2020-.html
TIM HIDROPONIK SMPTAG SURABAYA JADI INSPIRASI PERUBAHAN SEKOLAH
Siswa – siswi SMPTAG Surabaya kembali mempersembahkan penghargaan membanggakan. Dengan meraih juara Harapan III lomba hidroponik jenjang SMP (12/12/19). Tim ekstrakulikuler yang beranggotakan 20 orang itu menggunakan media sosial Instagram sebagai sarana promosi. Dra. Mulat Purwaningrum, pembimbing tim hidroponik SMPTAG Surabaya menjelaskan bahwa dalam perlombaan itu, setiap tim representative sekolah diharuskan membuat 100 titik tanaman hidroponik. Hasil dari penanaman tersebut kemudian di evaluasi berdasarkan standar penilaian dari organisasi Tunas Hijau yang berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Penilaian diambil berdasarkan proses pembibitan, penyemaian, tinggi dari tanaman dan juga tingkat nutrisi yang terkandung dalam tanaman. SMPTAG Surabaya menjadi satu – satunya sekolah swasta penerima penghargaan dalam perlombaan. “Kita juga bangga untuk pencapaian yang diraih oleh anak – anak, tapi menurut kami prosesnya juga penting. Mereka berusaha untuk bisa menumbuhkan tanaman hingga mereka membuat sistem piket sendiri” ungkapnya saat ditemui reporter warta 17 agustus, (07/01). Wanita yang menjabat sebagai guru BK itu menambahkan, seluruh tim diberi waktu selama satu bulan untuk menghasilkan tumbuhan terbaik. Tiga dari lima modul milik SMPTAG Surabaya berkapasits 45 titik dipergunakan untuk perlombaan tersebut. Renacana kedepan, seluruh modul akan digunakan untuk aktivitas ekstrakulikuler hidroponik yang dibuka mulai semester 2 pada awal tahun. “Selain ekstrakulikuler, kami juga memutuskan untuk membuat perubahan baru didalam sekolah. Jadi mulai semester ini setiap kelas diwajibkan membuat modul dari tanaman hidroponik masing – masing. Motivasi para siswa kita bangun lewat promosi instagram” ucap Mulat. Kebijakan baru itu disambut sangat baik oleh seluruh siswa dan siswi sekolah. Banyak sekali dari mereka yang berinisiatif menyumbangkan peralatan pribadi untuk membuat modul. Sejumlah uang yang dimenangkan melalui perlombaan, seluruhnya akan dipergunakan untuk membeli bibit tanaman serta vitamin dalam penanaman selanjutnya. Terakhir, ia mengakatan hingga saat ini seluruh hasil panen akan dipasarkan secara internal dan sebagian lagi diolah menjadi masakan untuk dibagikan kepada orang di sekitar sekolah. ‘’Target kedepannya agar aktivitas hidroponik di sekolah ini dapat dijual kepada publik. Untuk berkontribusi dalam mengajarkan gaya hidup sehat juga menghasilkan bahan pangan sendiri,’’ tutupnya. <em>(WW)</em> seperti disadur di : <a href=”https://warta17agustus.com/web/beritadetail/tim-hidroponik-smptag-surabaya-jadi-inspirasi-perubahan-sekolah.html”>https://warta17agustus.com/web/beritadetail/tim-hidroponik-smptag-surabaya-jadi-inspirasi-perubahan-sekolah.html</a>
TIM BOLA VOLI SMPTAG SURABAYA JUARAI TURNAMEN SE GERBANG KERTASUSILA
Tim bola voli putri SMPTAG Surabaya dapatkan juara 1 dalam turnamen bola voli se Gerbang Kertasusila. Kompetisi tingkat SMP Negeri maupun Swasta tersebut terlaksana di SMKN 6 Surabaya, (08/11/19). Nadila Leona Eka Syahrini, salah anggota mengatakan, lingkup perlombaan yang diikuti adalah se Gerbang Kertasusila yaitu mencakup kota Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya sendiri. Dengan jumlah 11 tim dari SMP Negri dan Swasta. ‘’Sedangkan jumlah anggota dari tim bola voli SMPTAG Surabaya terdiri dari 10 anak, dimana anggota terdiri dari kelas 7 sampai 9 secara acak,’’ kata Nadila, (07/01). Lebih lanjut, siswi kelas 7A itu menambahkan persiapan yang dilakukan sebelum perlombaan adalah latihan selama 2 minggu berturut – turut. Dengan minggu pertama latihan passing atas dan bawah serta pemberian materi – materi, sedangkan minggu ke dua lebih meningkatkan ke kerjasama timnya. ‘’Ini merupakan lomba ke 2 kita, sebelumnya pernah mengikuti lomba di tingkat Kota Surabaya dan mendapat juara 1. Dan sekarang alhamdulillah juga dapat juara 1 lagi,’’ imbuhnya. Saat ditanya apa kendala yang dialami, Elvaretta Syiva Phrameswari, anggota lain dari tim menjawab, tidak ada kendala yang berat. Hanya ada beberapa anggota yang sempat kecapekan karena latihan tiap hari. Tetapi semangat dari seluruh anggota terus ada. ‘’Tidak ada pikiran sama sekali akan mendapat juara 1, bahkan masuk 3 besar saja tidak,’’ pungkas siswi 9B itu. Sementara itu, Drs. Muhamad Rofikul Hilal, guru olahraga SMPTAG Surabaya menjelaskan, awal mula terbentuknya tim pada awal tahun 2019 dimana hanya ada 3 siswi saat itu. Kemudian, pihak sekolah mencari lagi untuk tambahan anggota karena satu tim voli terdiri dari 6 orang. Pembina dari tim bola voli itu juga mengatakan pada dasarnya para anggota sudah memahami mengenai permainan voli. Tinggal meningkatkan latihan dan memolesnya saja agar lebih bagus. ‘’Karena mempertahankan itu lebih sulit daripada mencari, jadi dari pihak sekolah akan terus mencari bibit – bibit baru agar bisa melanjutkan prestasi voli ini secara continue,’’ tutupnya